Kamis, 20 Mei 2010

Segurat Serat untuk Penguasa

Serat gurat tinta menyembulkan makna
Dalam kata darah menyembur memutarkan roda
Kecil, tegap, namun pasti dalam ungkap
Lahan berpetak tergarap
Lahan putih ternoda
Dalam serat gurat tinta menyembulkan makna

Gegap gempita rupa meja jati yang menua
Saksi mata derap terjang darah yang menganga
Mengalir sumilir menghulu ujung pena

Riyip kecil api merambat menjamah dahi
Menyusup panas dalam impuls yang berpeluh
Tes tes tes...
Torehkan semangat pada serat lahan yang mencoklat, pekat

Derap langkah bola mengaiskan sejuta pinta
Bergelinding kering pada ujung titik penghabisan
Semua itu terjadi hanya karena duka
Yang menukik tajam dalam gejolak manipulasi bangsa.

Share this

15 Responses to " "

  1. Derap langkah bola mengaiskan sejuta pinta... dalam banget ini....

    BalasHapus
  2. Puisi itu sejatinya menimbulkan banyak pandangan dan memikirkan ini—dari pandanganku, soal duka—rasanya rindu sama kesetaraan yang benar-benar setara.

    BalasHapus
  3. Pas bikin ini terinspirasi dari mana? Dalem banget..

    BalasHapus
  4. Bikin yg banyak kirim ke Radar, Tan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Puisiku banyak yg hilang mbak. Jadi agak trauma gitu

      Hapus
  5. Wduh paling ga bisa menebak puisi haha

    BalasHapus
  6. Pilihan diksinya keren nih, alurnya pun berima. Saya udah lamaaa pakai banget gak bikin puisi hehehe

    BalasHapus